#10

Ini seperti menumpang pada kereta dan sampai pada stasiun berikutnya. Stasiun kesepuluh, orang – orang biasa memanggilnya Oktober. Aku dengar diakhir stasiun sebelumnya hujan datang mengguyur seperti mengucapkan selamat tinggal pada musim kemarau yang singgah sebentar tahun ini. Ah iya, entah mengapa kemarau singgah sebentar tahun ini, bukannya aku menyukai kemarau tapi kadang hujan terlalu banyak meneteskan kenangan dan mengembunkan sepi.

Kesepuluh datang, seperti kesembilan, kedelapan, ketujuh atau berapa sebelumnya yang datang tepat waktu tanpa undangan. Itulah konsekuensi rotasi bukan? Ada pergerakan, harusnya pula diikuti dengan perubahan. Walaupun kadang perubahan itu seperti revolusi, lama. Aku sendiri tak pernah merencanakan perubahan, karena toh perubahan itu berubah dengan sendirinya seperti keadaan yang bisa saja tiba – tiba berubah. Bukankah aku, kamu, kita juga cuma manusia yang mahir menebak namun tak mahir menentukan. Ah, mungkin itu cuma aku.

Kesepuluh, aku punya cerita tentang bilangan ini.  Bilangan yang sering diidentikan dengan angka sempurna semenjak kita taman kanak – kanak. Jumlah jemari kaki dan tangan yang sempurna juga genap sepuluh.

#10hourstogetyouback

Kenapa sepuluh? Aku juga tidak paham. Salah satu alasan yang logis adalah karena cerita #10hoursgetyouback adalah cerita seorang teman yang memperjuangkan hati kekasihnya.Saat itu mereka tengah berada di Negara yang berbeda, Indonesia – Singapura. 10 jam itulah waktu yang disediakan oleh penerbangan pertama dan penerbangan terakhir Singapura – Jakarta, Jakarta – Siangpura. Manis bukan? Tunggu, bahkan cerita itu lebih manis karena beredar nyata dalam hastag sosial media twitter. Entah berapa exposure yang terjadi, entah berapa reach yang ada namun dunia berkonspirasi atas cinta mereka.

“Oh ya? Luar biasa,” ujar Kanaya setelah mendengar ceritaku waktu itu.

“Iya, ahh rasanya aku ingin melakukan hal yang sama,” kataku iseng.

“Apa maksudmu? Kekasih Negara mana yang ingin kamu dapatkan kembali?,” timpalnya cepat seperti mengejek.

“Bukan Negara, tapi melintasi hati mungkin,” tambahku lagi.

“Hati siapa? Mantan?” ucapan Kanaya kali ini terkejut apalagi ia paham benar bahwa selama 2,5 tahun ini bayang – bayang X masih terlalu sering bolak – balik pikiran dan kehidupanku.

“Bukan, bagaimana kalau sepotong hati yang baru,” ujarku lagi, kali ini dengan menerawang jauh.

Kanaya terdiam melihatku. Mungkin dalam pikirannya sedang menilai kegalauan dalam hatiku yang semakin menjadi dari hari – kehari. Ya, sendiri di usia yang bukan lagi remaja bukan persoalan satu hati saja kan?

“Tapi, mana mungkin aku mendapatkan 10 jam lagi, mana ada juga 10 hari, sedang sekarang aku tidak dekat dengan siapa – siapa, bagaimana kalau 10 bulan?” ujarku asal tiba – tiba.

Kanaya menoleh ke arahku cepat.

“Hahaha itu kan cuma keinginan, tapi kita lihat 10 bulan lagi,” ujarku sambil terus menyelesaikan nasi goreng 10 ribu.

#10monthtogetyouback

“Jadi kamu berapa lama di Jepang?” tanya Kanaya padaku sesaat sebelum aku take off.

“Hanya 10 hari,” jawabku.

“Udah jangan dipikirin lagi soal Angga,” ujarku lagi yang beberapa waktu lalu mendapati Kanaya bimbang atas hubungannya.Seperti layaknya sahabat aku harus berperan sebagai pendengar serta sedikit membumbui.

“Aku nggak mikirin Angga, aku malah mikirin pengen berhitung kaya kamu,” sergahnya tanpa melihatku yang saat ini sedang terhenyak dengan perkataannya.

“Kayanya tepat sepuluh bulan yang lalu pas kamu pulang dari Bali itu, kamu bilang sepuluh bulan lagi akan bertemu dengan sepotong hati yang baru dan,”

“Dan kini dia ada,” kataku kemudian sembari melihat layar handphoneku yang berkedip.

Tanpa hastag, tanpa diketahui dunia maya ataupun nyata, cuma kita yang sedang ada diantara tanya, titik dan koma.

 

— 9/10

Arfika

3 thoughts on “#10

  1. An interesting discussion is worth comment. I do think that you should write more about this subject matter, it might not be a taboo matter but typically people do not talk about such topics. To the next! All the best!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *