#app LINE dan yang LAIN

Di era digital yang tak kalah sengit adalah persaingan aplikasi tukar pesan, whatsapp kian punya banyak pesaing. LINE, Kakao Talk, WeChat adalah tiga saudara baru yang kerap hadir di smart phone orang Indonesia.

Dalam Repulika (30/12) menyebutkan users dari whatsapp lebih dari 1 milyar, sedangkan weChat 3 milyar, LINE 100juta pengguna disusul KakaoTalk 75juta pengguna. Banyak cara yang diupayakan oleh masing – masing aplikasi untuk mendongkrak users. WhatsApp memilki 350 juta pengguna aktif, WeChat dengan 270 juta, dan Line 300 juta pengguna aktif, masih ada ruang untuk bertumbuh menurut Ovum (kompas Tekno, 2/12). 

LINE yang rajin Brand Activation

Christmas With Line, 5 December – 5 January adalah salah satu kegiatan LINE yang cukup menarik, pasalnya cuma LINE yang jor – joran melakukan hal ini. LINE Indonesia sangat mengerti arti engagement konsumen, event Christmas With LINE terdistribusi secara merata melalui akun chat ‘LINE EVENT’ ke masing – masing users. Event ini meskipun hanya satu bulan tapi sifatnya long term, kenapa? LINE benar – benar mencoba mengefektifkannya dengan menjual berbagai souvenir LINE and FRIENDS mulai dari boneka, kaos, notes, dan barang – barang lain dengan karakter dari sticker LINE. Nah, harapannya pasti barang – barang tersebut digunakan oleh konsumen kemudian menerpa lingkaran masing – masing meng-influence untuk menggunakan LINE.

DSC_0300

(LINE pintu masuk Mall Kelapa Gading)

Disini LINE menggunakan karakter sticker menjadi brand ambassador, ditambah lagi adanya meet and great bersama browny dan cony dari jam 17.00 – 18.00 yang bisa dicetak fotonya. Nggak bisa dipungkiri bahwa bagi konsumen Indonesia selling point sticker adalah yang paling ampuh. Banyak users yang mengaku menggunakan LINE karena stickernya yang lucu. Selain melakukan event LINE juga rajin mengirim pesan – pesan secara pribadi kepada user-nya yang membuat user memiliki kedekatan dengan merek. Tidak dapat dipungkiri awal kedatangannya dengan iklan di televisi sangat efektif untuk membangun awareness publik.

DSC_0309

(LINE Zone di Hall Tengah Mall Kelapa Gading)

Ada asumsi luas yang mengatakan bahwa televisi merupakan media yang lebih baik daripada media cetak. Penonton televisi cenderung bereaksi terhadap media lebih teratur daripada mereka membaca majalah. Program televisi yang menampilkan orang-orang terkenal atau peristiwa nasional menarik pemirsa yang besar (Baron, Sissors, 2012 : 60).

 WeChat dan Community

WeChat yang makin bertumbuh mengganggarkan hingga 200juta dolar AS untuk pemasaran di luar negeri. Selain membuat iklan TVC dengan endorse Gisel dan Messi WeChat juga aktif melakukan pendekatan dengan berbagai komunitas yang besar di Indonesia seperti Pumn It Up dan blogger Indonesia. Tujuan dari kegiatan ini adalah menimbulkan WOM (word of mouth), Group reference dan difusi inovasi.

Grup reference mempengaruhi informasi, dimana grup mengirimkan informasi yang berguna kepada konsumen tentang diri mereka sendiri, orang lain, atau aspek lingkungan fisik seperti produk, jasa, toko. Konsumen akan cenderung lebih terpengaruh jika informasi yang diberikan dianggap sahih dan relevan pada permasalahan yang dihadapi, dan sumber informan terpercaya.

Menurut Rogers dan Shoemaker (dalam Nasution, 2002 : 122) difusi inovasi adalah peran komunikasi secara luas yang dapat mengubah masyarakat melalui penyebarserapan ide – ide dan hal yang baru secara terus menerus melebihi batas tempat, waktu dan bidang.

WeChat juga berupaya membuat inovasi sticker seperti si Dada, Nervous Boy, Elise dan Dog Series.

KakaoTalk, Chatime dan Drama Korea

Di Indonesia Kakao Talk gencar beriklan. Dapat dipastikan di Negara asalnya Korea Selatan hampir tidak ada pengguna smartphone yang tidak menggunakannya. Tidak mengejutkan pula bila drama korea acap kali menampilkan penggunaan Kakao Talk dalam scene saling mengirim pesan. Bagi orang Indonesia yang sedang keranjingan Korean Wave tools ini sangat efektif untuk pengenalan dan penetrasi Kakao Talk di tanah air.

dr1

(saat Kim Tan berkirim pesan dengan Cha Eun Sang dengan Kakao Talk dalam drama The Heirs) 

Selain soft selling seperti melalui drama Korea, KakaoTalk juga melakukan tools ‘plus friend’ dengan menggandeng merek-merek tertentu. Kerjasama mencakup jaringan restoran, butik online, hingga bioskop, antara lain 7-Eleven, Chatime, Baskin Robins, Blitz Megaplex, PHD, dan Zalora.

dr2

Jadi, selanjutnya manakah yang makin exist dan makin ditinggalkan oleh orang  Indonesia?

Menurut majalah Marketeers edisi Dec 2013 – Januari 2014 — adalah bagaimana konsumen beradaptasi terhadap kompetisi lebih penting daripada kompetisi itu sendiri.

 

Arfika (Intership FTech Fortune PR edisi November – Februari)

1 Januari 2014

10.51 PM

 

Saya juga baca :

Republika, 30 Desember 2013

http://tekno.kompas.com/read/2013/12/02/1551424/WhatsApp.Line.dkk.Bakal.Makin.Laku

http://tekno.kompas.com/read/2013/12/05/0735467/Ini.Senjata.Kakao.Talk.Hadapi.Pesaing

Nonton The Heirs episode 1 – 20 😀

Ikutan Gathering WeChat beberapa kali

Ditawari Chatime buy 1 Get 1 sama temen

 

Baca Juga :

Aplikasi Kebahagiaan Utilitarian

Di Balik Layanan Pesan Gratis

One thought on “#app LINE dan yang LAIN

  1. Tarif paket Internet dari semua operator yang saling bersaing membuat persaingan yang terus meningkat diantara operator yang ada, mereka bersaing ketat memberikan pilihan agar bisa jadi yang utama dan semua berlomba lomba memperebutkan hati konsumen nya . Dengan semakin meningkatkan kebutuhan. akan internet maka konsumen mencari operator yang menyediakan tarif yang murah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *