Bertanya, Mencari dalam Yang Galau, Yang Meracau (Curhat (Tuan) Setan)– Fadh Djibran

Judul : Yang Galau, Yang Meracau
Penulis : Fadh Djibran
Penerbit : Kurniaesa Publishing
Juni 2011

“Saya ingin menulis filsafat yang enak dibaca,” kata Fadh Pahdepie dalam Breakfast With Author di Kemang 6 Desember lalu. Dan, kini saya tahu kenapa Fadh mengklaim as truth seeker.

Yang Galau Yang Merancau terdiri dari 3 bagian yang terdiri dari beberapa kumpulan rancauan kegalauan, yakni Setan, Cinta, Tuhan. Fadh menghadirkan pula lagu – lagu yang melengkapi tulisannya, dengan julukan ‘playlist galau’.

Menurut saya buku adalah tentang pencarian, pertanyaan – pertanyaan dari yang barangkali kita rasakan dan pikirkan. Buku ini cocok dibaca mereka yang ada direntang 20-30an tahun yang sedang mencari untuk menemukan.
Pada bagian awal ini Fadh menghadirkan tuan Setan yang bertanya – tanya dengan kondisi manusia saat ini. Fadh membuatnya dalam beberapa bentuk percakapan langsung, maupun berupa sebuah surat.

“…….. Kebenaran dan keadilan yang kau yakini adalah harga mati bagimu untuk kaubela dan kau junjung tinggi tanpa kompromi.” (halaman 29 dalam Only God Knows Why)

“Manusia nggak asyik lagi,” katanya. “Kalau semua jahat dan keliru – keliru, lalu apalagi tugasku? Ini malah melebihi target yang diamanatkan undang – undang dasar setan.” (halaman 30 dalam Only God Knows)

Disini kita semacam mengkoreksi diri kita sendiri tentang tindakan – tindakan manusia kita.

“Aku tak memiliki kesempatan menjadi baik, teman. Only God Knows, only God knows why…. only God Knows why…. Tapi aku ingin memberikan kesempatan pada manusia untuk meraih kebaikan paling sempurna, yakni ketika mereka mampu melampau godaan dan ajakanku, mengabaikannya, dan menjemput kebaikan – kebaikan, kebenaran – kebenaran yang memang seharusnya mereka pilih. Itulah tugasku, menjaga gawang keburukan. Itulah tugasku, only God Knows why….. Aku ditugaskan untuk menyempurnakan nilai kebaikan. Bersebrangan dengan-Nya adalah suatu kehormatan bagiku. Sebab hanya dengan begitu yang baik akan semakin terang benderang dan jelas untuk kalian pilih. Sekarang semua terserah kalian.” (Halaman 35 dalam Only God Knows)

“Setiap orang, termasuk kita, pernah melakukan kesalahan, maka hidup adalah tentang memaafkan diri sendiri dan orang lain. Kita semua pernah membuat keputusan yang salah, sekali-dua, atau lebih banyak lagi, maka hidup adalah soal berhati – hati dan berjalan dengan penuh waspada. Tak ada seorangpun yang bersih dari najis dan dosa, Tuhan tahu itu, itulah sebabnya Dia menyediakan medium pertobatan. Bukankah setiap orang pernah bersedih dan menangis? Itulah cara hidup memperkenalkan makna tawa dan bahagia. Hidup adalah serangkaian peristiwa sedih dan bahagia, tangis dan tawa, pertemuan dan perpisahan yang terangkum dalam episode dan cerita – cerita. Lalu akan terangkai satu sama lain, berjalin membentuk sebuah konfigurasi harmonis yang menampilkan diri kita, pikiran – pikiran, pengetahuan – pengetahuan,, perasaan – perasaan dan pengalaman – pengalaman.”

Fadh memberikan tulisan tentang keindahan – keindahan kehidupan juga rancauan – rancauan tentang hidup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *