Novel Ringan feat Novel Cerdas

Setelah lama nggak pernah baca novel, finally akhir semester enam kemarin bisa mencicipi baca novel lagi. Novel selalu jadi tempat yang pas buat rekreasi cerita, kaya denger cerita dari orang […]

Autumn Once More

Buku bersampul merah dengan gambar love di berbagai cabang pohon sangat cocok dibaca saat tidak banyak waktu untuk menamatkan sebuah cerita panjang. Yup, karena buku setebal 229 halaman ini adalah […]

Malam itu aku hanya mampu mengulum doa dalam bibirku. Hanya mampu mengayunkan jemari tanpa tahu siapa yang akan  menggapainya. Mereka semakin menjeratku, tangan besar itu kian mencengkeram erat lengan lemah tak berisiku. Belumlah aku sempat melihat merah jingga kembang api di langit New York untuk kali pertamanya, belumlah aku merasakan euphoria hari kemerdekaan negara itu. Justru sekarang darahku tengah serasa membeku merasakan dinginnya permukaan pisau lipat dua orang tak ku kenal sewaktu menuju Stasiun Fleetwood.

Malam itupun akhirnya tak ada nyala merah hijau kembang api yang ku saksikan, tak ada. Yang tersisa hanya membirunya sudut bibirku dan memerahnya T-shirt yang kukenakan. Namun, ada nyala lain yang hadir bahkan lebih indah dari  merah hijau kembang api. (more…)