Bertempat di Indonesia Kaya Grand Indonesia, & Oktober 2015, dua tokoh sastra Indonesia hadir dalam satu panggung untuk memusikalilasi karya mereka. Bersama Sang suami Reza Gunawan yang sebagai pianis, Dee membacakan sekaligus menyanyikan beberapa karyanya dalam RECTOVERSO. Hanya Isyarat, Cicak Di Dinding, Malaikat Juga Tahu dan Grew A Day Older menjadi karya pilihan Dee malam itu.
Dalam kesempatan tersebut Dee juga mengungkapkan kekagumannya pada Sapardi Djoko Darmono. “Jika saya harus pergi ke suatu tempat dan membawa sebuah buku, maka buku Hujan Di Bulan Juni yang akan saya bawa,” Dee mengatakan tersebut dengan berbinar – binar karena di hadapannya terdapat penulis buku tersebut.
Sapardi Djoko Darmono malam tersebut tapil bersahaja dengan membacakan karya – karyanya beliau yang melegenda seperti Hujan Di Bulan Juni dan Aku Ingin. Berbeda dengan Dee yang sekaligus menyayikan karyanya, Sapardi membawa murid – muridnya yang telah menggubah puisinya menjadi lagu – lagu yang mempesona.
Satu hal yang perlu di highlight adalah, malam itu banyak yang datang untuk mengapresiasi sastra. Antrian yang mengular menjadi suatu bukti bahwa masih ada banyak orang yang mengapresiasi sastra anak negeri. Hall Indonesia Kaya yang penuh masih tidak cukup menampung antusiasme yang hari itu hadir, dan screen besar di depan Indonesia kaya pun masih ramai ditonton oleh banyak orang yang tidak berkesempatan masuk ke dalam.
Diakhir sesi Dee dan Sapardi sama – sama memberikan waktu pada pembacanya untuk menandatangani buku di stan yang telah disediakan.
Senang rasanya bisa bertemu dengan dua penulis favorit saya. Rectoverso adalah buku favorit saya, jika selama ini saya mengulang lagunya dan membaca Rectoverso dan malam itu Dee membawakannya langsung. (arfika)
I’m thankful for this moment cause
I know that you