But perhaps you hate a thing and it is good for you, and perhaps you love a thing and it is bad for you, And ALLAH knows while you know not (Al-Baqarah, 1 : 216)
________________________________________________________________________________
Happy New Year 2015 !
Finally ngucapin itu pada diri sendiri. How amazing 2014!
Kenapa 2014+ ?
Indeed ada banyak alasan menambah tanda (+) dibelakang angka 2014. Tahun yang terlalu rumit, terlalu padat, terlalu cepat berlalu – dan bisa jadi tahun yang jadi awal dan akhir dari segala sesuatu dalam hidup saya.
Tanda (+) juga karena, ada kelebihan 30 hari sampai akhirnya saya mengucapkan resmi tahun baru pada diri sendiri. Tahun yang bisa jadi benar – benar baru, bukan sekedar ‘baru’. Dimana saya akhirnya bisa menemukan jodoh untuk skripsi saya. Dimana terjawabnya doa – doa panjang, kekhawatiran dan ketakutan tentang graduation beranak pinak dalam benak sejak berbulan yang lalu. Dan, miracle.
MasyaALLAH la, quwwata illa billah
– Sungguh, atas kehendak Allah semua ini terwujud (Al-Kahf (18-39)
Hari ini, Jum’at 30 Januari 2015 resmilah sudah bahwa dengan kebaikan ALLAH SWT, insya ALLAH saya bisa graduation dari studi strata-1 April nanti. Rasanya? Luar biasa! Menemukan titik ini bukanlah mudah bagi saya. Sehingga, izinkan saya agak lebay memaknai skripsi saya. :’)
Selain tentang skripsi. Ada banyak tentang yang datang di tahun 2014. Tentang banyak piknik, banyak timpukan, banyak puk puk, banyak cerita dibalik cerita.
Time Machine
Januari – Awal tahun itu saya masih di Jakarta untuk magang di Fortune PR. Balik sekali ke Semarang untuk ketemu mas Agus gara – gara kampanye PR. Tahun baru yang hampa, hanya melihat langit Jakarta yang ramai. Dan, saya tahu saya benci tahun baru sendirian.
Februari – Selesailah magang saya di Fortune dan saatnya pulang ke Semarang. Belakangan saya sangat bersyukur magang di Jakarta. Jika waktu itu saya nggak magang di Jakarta Selatan, mana mungkin saya bisa menyelesaikan skripsi di Nestle, CSV. Hidup di Jakarta selatan selama 4bulan sangat membantu perjalanan saya untuk mendapatkan apa yang saya butuhkan di skripsi saya hingga disaat – saat terakhir, seperti ingatan adanya Snappy (print mahal-nya ibu kota) di daerah SMK 57 – yang dulu kalau berangkat magang selalu dilewati.
Maret – Saat menyadari hal besar yang selama ini cuma saya pusingkan tanpa saya tindak lanjuti. Called FLS (Future Leader Summit). Amanah sebagai director communication yang harusnya penuh planning dan perencanaan, penuh dengan tanda tangan dan kerja sama. Tapi, saya hanya memusingkannya begitu saja saat di Jakarta. Then, Maret inilah awal dari pengebutan segalanya. Wish me be Bandung Bondowoso yang bisa membangun seribu candi semalam – mendapatkan semua target saya dalam sebulan. (Im)possible ? Inget banget bikin roadshow di Semarang tanggal 17 Maret 2014, dan yaaaa itu kali saya pertama bikin acara sendirian. Hahhaha.
April – Some of to list done! Media partner, tempat roadshow, pembicara roadshow, launching pendaftaran dll. Bikin roadshow di Jogja Digital Valley bersama mbak @TIkaYusuf dan bekerja sama dengan MIlkbar-nya mbak Tika juga. Dan, dimulailah piknik perdana saya mulai dari Jogja berlanjut ke Surabaya dan Malang. Surabaya bersama mbak Tyas Nastiti dari Klastik Shoes, dan Malang bersama dr.Gamal Albinsaid. Semua karena, relasi dan pertemanan yang luar biasa saya syukuri hingga detik ini.
Mei – Roadshow terakhir di Jakarta, Bogor dan Bandung. Bersama Daeng Khrisna Pabichara, Kang David Sutasurya.
Awal menyadari soal ‘bikin acara’ bikin kegiatan dan target audience serta geografis konsep target audience.
Tercapainya target pendaftar lebih dari 2000 orang, punya media partner yang tire 1. DI awal Mei juga sempat maen ke Jakarta buat presentasi dengan Kompas Muda.
FLS terjadi juga, tanggal 19 Mei 2014 yang saya akhiri dengan kesadaran baru. But, thank you. Then I knew that, leadership not created one day. Leadership is given or from learned – not instant. Thanks!
Juni – my 22nd !!! Kado pertama dari 22 tahun adalah berkumpul bersama keluarga. Di usia kepala dua kembar my mom, father, brother, sister in law, my grand mom, my uncle, aunt, nephew having dinner with tumpeng. Really, I love them so much! Kado berikutnya adalah, belajar soal advertising secara lebih sedikit mendalam di Dentsu Day. Menang karena memang kelompokan sama orang kerennya adv, dan berhasil nyuri ilmu hihihihi. On the middle of June, got second winner for strategic communication Batik Jayakarta with Nailah and Kuni.
Juli – Inkubasi diri. Fotosintesis diri sendiri.
Agustus – Got headache for the first time because of Skripsi. Mulai nyusun proposal. Then, mulai berprahara dengan diri sendiri masalah pribadi. Di bulan yang sama, akhirnya dinyatakan failed untuk filter. Aaaaaa mau tahu rasanya? Kayak pengen hina diri sendiri. Cobaan psikologis saya yang pertama. Annoying ke beberapa orang, nggak doyan makan, minum, dan apapun. Mengutuki diri sendiri, takut, cemas dsb.
September – I called Saturn return. Di suatu malam entah tanggal berapa saya bilang give up sama skripsi saya dan mau ganti yang baru. Takut kenapa? Karena saya tidak memiliki relasi siapapun di Nestle, kalau saya gagal masuk walhasil bisa jadi saya harus bikin skripsi yang baru – dan studi saya molor. Tapi, beberapa saat kemudian saya entah dapat ilham darimana, suatu pemikiran serta harapan itu muncul ditengah ‘perfilsafatan’ sederhana tentang hidup, tujuan hidup. Dibumbui muncul orang – orang yang secara negative dan positive membuat saya bekeyakinan akan skripsi CSV-nya Nestle. Konsul ulang, tata ulang proposal, dan filter ulang. Saat saya mencoba berdamai dengan diri saya sendiri, saya memutuskan untuk berdamai dengan prahara rumit bersama hal rumit.
Oktober – ACC Filter. ACC BAB 1. Mulai merumuskan hidup setelah ini.
November – Goes to UNPAD. Maen di Bandung, bertemu lebih banyak orang. Menjawab mimpi yang ada di dinding kosan tahunan yang nggak kecoret – coret gegara nggak pernah berani nyoba. Yakni, ikutan Model United Nation tapi kali ini versi Public Relation (PR). Ya, kekekalan mimpi – dia nggak pernah musnah, hanya berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Tim saya nggak menang sih. Cuma saya tahu satu hal – saya sudah menang mengalahkan ketakutan saya sendiri. Karena, kompetisi tersebut beyond expectation. Benar – benar bukan zona nyaman saya, bukan expert di bidang MUN-an.
Desember – First miracle!!!! Hal yang paling saya takuti dalam skripsi saya adalah saya gagal masuk ke Nestle. Gimana kalau saya gak bisa ketemu orang Nestle? Bisa – bisa saya nggak lulus April
Then, MasyaALLAH la, quwwata illa billah
Disertai dengan keisengan pada search engine hasil pemahaman dari magang, celah harapan pertama saya muncul. Rasanya? Luar biasa! Dapet balesan e-mail itu seneng banget! Udah mau berangkat ke Jakarta, sayangnya yaaa masih belum. Tapi, ada berita bagus ternyata salah seorang kenalan saya adalah buzzer untuk kegiatan CSV. Sekali lagi, nggak pernah ada kebetulan di dunia ini. Berkenalan dengan beliau pas waktu zaman magang dan kali ini saya dibantu oleh dia.
1 Momen lagi di Desember yakni, bisa bikin event dengan publikasi 2 hari dan langsung sold out! Green Youth Festival
Januari – the Day!!! Berangkat ke Jakarta penuh harapan. Minggu pertama galau soal email, minggu kedua niat ke Nestle dan laptop crash system. Benerin sampai ke Jakpust pulang sampai jam 11 malam (di ibu kota) demi benerin laptop. Makasih buat Hero di Jakarta. Minggu ketiga harapan muncul, tepat 19 Januari 2015 kelegaan dan syukur tiada terkira dan tidak bisa berkata – kata. Dan, finally 30 Januari 2015 almost done! Tinggal menyelesaikan bab 50% skripsi.
So, 2014 terlalu banyak cerita dan berita. Terimakasih pada 2014 yang banyak memberikan arti. Aku sudah siap melangkah lagi!
Which then, of the favours of your Lord will you deny? (Ar-Rahman)
—————————————————————————————-
Percayalah untuk selalu Yakin – Berdoa, Berusaha dan Bersyukur
Jika Iya, maka akan dimampukan.
Teruslah bertanya, karena itu satu – satunya upaya menemukan jawaban
Karena hidup adalah perjalanan tentang ‘membaca’
Define you truly hapinness now.
Saya perlu keluar dari zona nyaman, agar saya tahu dimana zona nyaman yang sebenarnya.
Tugas akhir bukan semacam Badung Bondowoso yang bisa bikin 999 candi dalam semalam. Ada 1 proses penting yang lebih daripada sekedar ‘akhir’
————————————————————————————————Arfika – 2014
Apa yang terjadi jika kemudian tidak ada teman, orang tua atau kerabat yang bisa menolong? Jawaban hanya 1, bertanya tentang siapa yang menciptakan diri ini.
Sebetulnya, ada banyak keajaiban dalam keterbatasan
Mensyukuri hal – hal kecil untuk menggenggam hal – hal besar.
———————————————————————————————— Arfika – 2015
If i know nothing then anything is equally likely – Kriterium Laplace
Selalu menyenangkan membaca cerita bahagia. Setidaknya, 2014 bukan tahun yang sia-sia, ‘kan?. Semoga 2015 bisa tetap jadi luar biasa ya, mbak Fika 🙂
Justru 2014 itu sangat berharga 😉
Amien, semoga luar biasa juga buat Reza 😉