#JUNE Integrated Marketing Communication of PARE

Pare dengan brand ‘kampung ingris’ – nya sudah menjadi suatu hal melekat. Kalau aada kata Pare maka satu yang akan muncul ‘oh mau belajar bahasa Inggris ya?’. Saya mengakui kejeniusan pihak – pihak yang telah membuat Pare menjadi sedemikian rupa sehingga seperti sekarang. Untuk membuat meaning, membuat value dalam satu hal tidak bisa dilakukan satu dua hari – butuh tahunan untuk membuat sesuatu menjadi sangat touch. Inilah keunggulan dari Pare.

Ada suatu strategi komunikasi bagi ‘Pare’ yang awalnya hanya sebagai sistem biasa, namun dengan pikiran terbuka segala pihak mampu membuat sebuah tempat di Kediri menjadi bagian penting bagi pendidikan bahasa Asing seseorang di Indonesia. Tanpa perlu berlebihan mengatakannya karena pada kenyataanya tidak Cuma orang Jawa yang kesini, bahkan ada orang dari negara lain seperti Thailand yang belajar sampai ke Pare. Pare menjawab kebutuhan, Pare menjadi tempat menemukan solusi dari masalah, Pare menjadi tempat nyaman untuk mencari yang ingin ditemukan.

Mereka (penduduk Pare) dengan keharmonisannya seperti value tertinggi dalam budaya kita – bisa membuat sebuah integrasi sistem yang solid. Contoh, setiap kursusan dibuat tanggal masuknya sama yakni awal tanggal 10 dan tanggal 25. Jika ada saja kekacauan sistem disini, ada kursusan yang tidak sepakat, penduduk menolak membuat kost – kostan dengan harga yang standart, tidak ada transportasi yang memadai, jika sistem tidak terpelihara pastilah terjadi ‘chaos’. Tumbuh dari satu dua kursusan hingga kemudian tumbuh yang lainnya membuat suatu network yang tidak terputus. Bahkan saya sangat tertarik dengan marketing secara viral yang barangkali terjadi disini. Karena perpindahan dan pilihan kursusan seseorang bisa berubah dari satu periode ke periode lainnya. Mungkin unik untuk diteliti 😀

IMC yang terjadi di Pare didukung oleh pihak – pihak yang lain. Salah satu yang sangat menarik dari saya adalah monumen Gumul. Dulunya saya nggak tahu lho kalau ternyata itu di Pare (nggak gaul banget yak). Ada suatu tangibel objek yang membuat Pare benar – benar serasa di Eropa karena kemiripan situs Gumul dan situs di Eropa sana. Ibaratnya jadi brand Pare menjadi benar – benar kuat disini. Terlebih dengan budaya selfie dan photo seperti sekarang, sharing tentang Pare menjadi semakin meningkat walaupun mereka tidak melakukan promosi apa – apa. Inilah kekuatan dari value dan meaning bagi sebuah brand. Walaupun saya merasa sedikit kecewa kenapa reliefnya nggak dibikin sedikit lebih rumit gitu ya. Seperti Arc de Triomphe, diilhami Arch of Titus yang dibangun orang Romawi pada abad pertama, dibuat di Paris untuk menghormati mereka yang bertempur dan mati bagi Perancis dalam Revolusi Perancis dan Perang Napoleon. Atau ide reliefnya sudah dihabiskan oleh para pembuat Candi zaman dahulu, jadi ide relief penerusnya sekarang udah habis hhehehe.

Situsnya orang kediri
Situsnya orang kediri
Candi Tegowangi - Kediri
Candi Tegowangi – Kediri
PAreholic
PAreholic

Pertumbuhan Pare yang demikian pesat berakibat positif bagi warga sekitar. Integrasi lainnya ialah tumbuhnya hal – hal yang berbau ke-Pare-an. Misalnya, adanya tempat semacam Joger-nya Bali di Pare. Setiap mereka yang pulang dari Pare akan membawa oleh – oleh entah berupa kaos atau apapun. Ada satu lagi alur yang kemudian membuat share tentang Pare menjadi tinggi.

Jadi, yang terjadi sekarang semua tools dalam marketing komunikasi menjadi terintegrasi begitu saja. Mulai dari personal selling, direct marketing, sampai word of mouth dan digitalisasi. Setiap orang yang pulang dari Pare membawa cerita mereka, setiap versi memberikan arti dan begitulah value melekat pada Pare.

Dan, lihatlah hasilnya sekarang Pare bertumbuh dengan pesonanya yang sulit ditiru oleh orang lain. Yang barangkali akan mengingatkan kita pada Bali. Kabar baiknya, bahkan warga di Pare sangat bahagia dengan apa yang terjadi sekarang. Sebuah peradaban dan roda keseharian harmonis berpadu manis disini. Semua merasakan hasilnya, semua merasakan manisnya.

Jika saja semua daerah di Indonesia bisa mengemukakan USP (uniq selling point) seperti Pare barangkali Indonesia demikian bisa terjamin pekerjaannya tanpa susah – susah ke kota – kota. Jika saja ada banyak pemuda daerah yang mau berpikir seperti pendiri Pare alangkah mulia dan keren orang tersebut.

Darisini mungkin saya berpikir apa yang bisa saya lakukan untuk orang – orang di sekitar saya?

Kediri, Pare – 23.34
150606
Arfika

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *