M.I.Kom : Sebuah Perjalanan Rasa

Alhamdulillah tepat tanggal 27 Juli 2018 saya dinyatakan lulus magister ilmu komunikasi. Senang begitulah rasanya. Perjalanan mengambil keputusan untuk kembali ke UNDIP mengambil magister merupakan sebuah perjalanan rasa yang luar biasa. Perjalanan rasa luar biasa sebelum, saat, maupun sesudahnya.

Alhamdulillah sungguh semua terjadi atas izin Allah SWT tesis ini bisa selesai tepat pada waktunya. Tesis yang saya ambil keluar dari zona nyaman, kuantitatif, dengan metode yang baru dan melibatkan banyak sampel. Skripsi strata satu yang begitu WOW membuat saya banyak belajar terutama terkait dengan persoalan tantangan-tantangan yang saya dapatkan ketika membuat sebuah tugas akhir. Alhamdulillah, pembuatan tesis ini bukan mudah tapi lebih karena dimudahkan dan dijauhkan dari segala kegalauan.

Misi awal dari tesis ini memang akan menjadi fokus untuk penelitian saya mendatang, terkait dengan pariwisata. Alasannya sederhana saya ingin mencari bidang yang menyenangkan namun tetap demi kemaslahatan bangsa. Saya sangat berterimakasih dengan Ibu Bulan Prabawani Ph.D yang memberikan ilmu untuk mencari masalah dalam pembuatan penelitian yang pasti sangat bermanfaat bagi saya kedepannya. Peneliti itu penjahit pengetahuan.

Proses lain yang sangat seru dari pembuatan tesis ini adalah pencarian responden. Saya membutuhkan 200-an responden untuk memenuhi kuota yang ditentukan oleh alat uji. Objek penelitian saya ialah tentang pariwisata ke Labuan Bajo dan sekitar NTT. Ternyata saya bisa mendapatkan responden dengan mudah melalui geotag Instagram!!! Thank you Instagram!!! Sehingga atas izin Allah selama satu bulan saya mendapatkan 213 responden. MasyaAllah Alhamdulillah.
Proses lain adalah alat uji, hahahha karena jujur aja saya nggak begitu tahu soal si alat uji. Awalnya sih mau dibenerin ke orang lain, qadarallah ternyata akhirnya saya belajar sendiri karena perbedaan mindset antara saya dan pengolah data sebelumnya. Dan, alhamdulillah saya diberikan master statistik secara tidak langsung oleh dosen pembimbingan saya sehingga dengan mudah saya bisa mengerjakan tesis setebal 116 halaman tersebut.

Akhirnya dengan kemudahan yang Allah berikan pula 27 Juli 2018 saya bisa lulus. Apa hikmah yang saya dapatkan dari perjalanan pembuatan tugas akhir magister ini?

Jujur saja setiap tugas akhir seperti ada ceritanya sendiri, lebih drama lagi saat S1. Sepertinya di tesis ini saya lebih diberikan jalan kemudahan dan mengetahui tantangan yang akan saya hadapi. Atau, tantangan setiap masalah tersebut telah diberikan solusi langsung oleh Allah SWT berbeda saat S1. Saya sangat ingat waktu S1 skripsi merupakan salah satu titik balik saya, yang akhirnya membuat saya bertekad sejak awal mengerjakan tesis untuk selalu membawa doa tesis di setiap shalat. Alhamdulillah Allah kabulkan, Allah yang memudahkan.

Selain itu, mengerjakan tesis, skripsi yang harus diperhatikan adalah kerja keras, tekad dan deadline. Ya, sederhana karena nggak mau bayar lagi pas semester depannya.

Mungkin bukan tujuan utama saya awalnya, ada proses berdamai yang luar biasa harus saya jalani dalam hari-harinya. But, this is life perfect unperfect. Alhamdulillah Allah tetap memberikan banyak kebahagiaan bagi saya.

Alatnya bisa apa saja, insyaAllah semoga goalnya tetap sama 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *