Pagi memberikan sentuhan lebih dingin bulan ini. Kemarau datang meranggasi pohon jati, memberi warna pada bunga flamboyant. Semburat orangenya menyala – nyala serasi. Burung pelatuk mematuk pelan di pohon – […]
MENCARI RUANG
Di ruang tak bersekat ini aku menjamumu. Di ruang dimana kesibukan masing – masing saling terlihat, meskipun aku tau kamu tidaklah hadir dalam ruangku. Aku tidak pernah berani untuk sekedar […]
RESENSI NOVEL 9 SUMMER 10 AUTUMNS, IWAN SETYAWAN
Novel menakjubkan berjudul 9 Summers 10 Autumns adalah buah pena Kak Iwan Setyawan dan diterbitkan di Jakarta oleh PT. Gramedia Pustaka Utama. Tahun terbit, 2011 dan telah naik cetak hingga tujuh […]
Malam itu aku hanya mampu mengulum doa dalam bibirku. Hanya mampu mengayunkan jemari tanpa tahu siapa yang akan menggapainya. Mereka semakin menjeratku, tangan besar itu kian mencengkeram erat lengan lemah tak berisiku. Belumlah aku sempat melihat merah jingga kembang api di langit New York untuk kali pertamanya, belumlah aku merasakan euphoria hari kemerdekaan negara itu. Justru sekarang darahku tengah serasa membeku merasakan dinginnya permukaan pisau lipat dua orang tak ku kenal sewaktu menuju Stasiun Fleetwood.
Malam itupun akhirnya tak ada nyala merah hijau kembang api yang ku saksikan, tak ada. Yang tersisa hanya membirunya sudut bibirku dan memerahnya T-shirt yang kukenakan. Namun, ada nyala lain yang hadir bahkan lebih indah dari merah hijau kembang api. (more…)
Awal kebangkitan bangsa Indonesia ditandai dengan berdirinya banyak organisasi. Sejarah telah mencatat mulai dari organiasi pemuda seperti Budi Utomo, Tri Koro Darmo, Jong Java, Jong Sumatra Bond hingga akhirnya terbentuk sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928. Setelah dekade yang lama siapa yang mengira bahwa nyala api perjuangan itu masih ada. Di tengah pesimistis, krisis akan bangsa karena pemberitaan yang membuat masyarakat menjadi skeptic diantaranya masih ada nyala semangat perjuangan oleh kaum muda.
Geliat teknologi yang semakin hari semakin gesit merupakan suatu tempat yang kini digunakan pemuda sebagai labirin perjuangan. Jejaring sosial yang kian banyak dan bervariasi memberikan ruang bagi siapa saja, termasuk pemuda. Disinilah kemudian, kaum muda mulai menunjukkan identitasnya, menampilkan kembali wujud pemikirannya. Kemudian diam – diam saling berkoalisi dalam satu ruang bernama cyberspace. (more…)
#RECTOVERSO – Cintanya Orang Timur
Tagline dari film yang direlase tepat 14 Februari ini adalah “cinta yang tak terucap”. Setuju deh sama yang bikin tagline, soalnya memang kisah dalam kitab kumpulan cerita setebel 148 halaman […]
Exist to Success , “Internet, Blog dan Sosial Media” (Day 1)
Semua orang ingin eksis , dan dari eksis bisa jadi sukses. Semarang, FISIP, UNDIP (13/2) Tempo Media Group dan Bank Mandiri menghelat workshop dengan judul “Internet, Blog dan Sosial Media”. […]
China Town Semawis, Gebyar Imlek 2564 Semarang
Semarang, Gang Pinggit – Wogandul Timur akan menjadi tempat gebyar semarak Imlek di Pasar Imlek Semawis 2564 Semarang. Memasuki kawasan Pasar Semawis akan disambut dengan berbagai ornamennt khas warga china mulai […]
(Bukan) Alasan
Setiap hari aku berjumpa dengan dia di halaman rumah. Aktivitasnya hanyalah menyapa beberapa tetangga kadang – kadang bercakap walaupun hanya sebentar. Biasanya dia juga sering berbicara tanpa lawan bicara, dia […]
Surat Untuk Pulang
Hay pulang, Selalu ada perenungan panjang untuk mengenal kata pulang. Begitupun aku mungkin juga dirimu, bisa jadi dia dan mereka. Kamu pulang ke kotamu, dan aku pula. Aku dan kamu […]
KURSI (KITA)
Wangi roncean melati menyatu sepanjang altar. Semerbak mawar menyumbat penciuman terkungkung dalam pernafasan. Krisan mekar asri memenuhi sudut ruang. Kursi tak berjajar banyak hanya beberapa di tengah ruangan dengan label […]