KEMBALI

Pagi memberikan sentuhan lebih dingin bulan ini. Kemarau datang meranggasi pohon jati, memberi warna pada bunga flamboyant. Semburat orangenya menyala – nyala serasi. Burung pelatuk mematuk pelan di pohon – […]

MENCARI RUANG

Di ruang tak bersekat ini aku menjamumu. Di ruang dimana kesibukan masing – masing saling terlihat, meskipun aku tau kamu tidaklah hadir dalam ruangku. Aku tidak pernah berani untuk sekedar […]

Malam itu aku hanya mampu mengulum doa dalam bibirku. Hanya mampu mengayunkan jemari tanpa tahu siapa yang akan  menggapainya. Mereka semakin menjeratku, tangan besar itu kian mencengkeram erat lengan lemah tak berisiku. Belumlah aku sempat melihat merah jingga kembang api di langit New York untuk kali pertamanya, belumlah aku merasakan euphoria hari kemerdekaan negara itu. Justru sekarang darahku tengah serasa membeku merasakan dinginnya permukaan pisau lipat dua orang tak ku kenal sewaktu menuju Stasiun Fleetwood.

Malam itupun akhirnya tak ada nyala merah hijau kembang api yang ku saksikan, tak ada. Yang tersisa hanya membirunya sudut bibirku dan memerahnya T-shirt yang kukenakan. Namun, ada nyala lain yang hadir bahkan lebih indah dari  merah hijau kembang api. (more…)

            Awal kebangkitan bangsa Indonesia ditandai dengan berdirinya banyak organisasi. Sejarah telah mencatat mulai dari organiasi pemuda seperti Budi Utomo, Tri Koro Darmo, Jong Java, Jong Sumatra Bond  hingga akhirnya terbentuk sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928. Setelah dekade yang lama siapa yang mengira bahwa nyala api perjuangan itu masih ada. Di tengah pesimistis, krisis akan bangsa karena pemberitaan yang membuat masyarakat menjadi skeptic diantaranya masih ada nyala semangat perjuangan oleh kaum muda.

Geliat teknologi yang semakin hari semakin gesit merupakan suatu tempat yang kini digunakan pemuda sebagai labirin perjuangan. Jejaring sosial yang kian banyak dan bervariasi memberikan ruang bagi siapa saja, termasuk pemuda. Disinilah kemudian, kaum muda mulai menunjukkan identitasnya, menampilkan kembali wujud pemikirannya. Kemudian diam – diam saling berkoalisi dalam satu ruang bernama cyberspace. (more…)

(Bukan) Alasan

Setiap hari aku berjumpa dengan dia di halaman rumah. Aktivitasnya hanyalah menyapa beberapa tetangga kadang – kadang bercakap walaupun hanya sebentar. Biasanya dia juga sering berbicara tanpa lawan bicara, dia […]

KURSI (KITA)

Wangi roncean melati menyatu sepanjang altar. Semerbak mawar menyumbat penciuman terkungkung dalam pernafasan. Krisan mekar asri memenuhi sudut ruang. Kursi tak berjajar banyak hanya beberapa di tengah ruangan dengan label […]