Bisa menjadi finalis dalam media matters UI adalah hal yang sangat saya syukuri, pasalnya dia hadir ketika saya sedang kecewa pada kompetisi lain. seperti quote kekekalan mimpi bahwa setiap mimpi tidak pernah musnah, hanya berganti dari satu bentuk ke bentuk yang lain. – menurut saya ini adalah cara ALLAH mengganti itu.
Abstrak
Membuat abstrak bagian yang paling sulit ada diawal pas bedah brief. Pasalnya memang brief disini nggak bisa dibaca satu layer dan satu kali, berkali – kali biar paham. Awalnya bahkan saya dan @naila_fitri sempat salah paham pada brief. Pada waktu itu brief adalah tentang media konvensional – eh kami ngebaca dan memutuskan media digital. Proses pembuatan abstrak ini seperti ramalan, kami bahkan hanya mengira – ira akan jadi apa penelitian ini.
Berjibaku dengan Kafe Susu, Analisis Wacana Kritis, dan Internet
Februari – Maret, rasanya itu seperti ronda setiap malam di kafe susu di Tembalang. Aihh, saya bisa membayangkan kenapa berat massa bobot bisa sebegitu naik dalam sebulan 😀 lha tiap hari minum susu. Tapi itu memang kafe paling murah dengan internet paling cepat jadi ya demi full paper, diet bisa nanti – nanti.
Kenapa internet? Karena waktu itu case study kami adalah Tayangan Ringking Selebritis, (kayaknya sekarang udah gulung tikar) dan kami harus mendowload semua episodenya dari awal sampai penayangan terakhir. Bisa bayangin?
Analisis wacana kritis betapa lama saya harus mencari ini yang paling tepat, karena ada macam – macam sekali cabang analisis wacana. But Finally! pas nemu rasanya kayak ketemu jodoh. hehehe
Jumat yang PALING NGGAK NYANTAI (5 APRIL 2013)
Ingat sekali waktu – waktu itu adalah masa yang paling nggak nyantai buat saya sendiri :’) udah harus final mahasiswa berprestasi ke Salatiga, dan hari itu juga batas terakhir pengumpulan full paper dan video (kalau nggak diskualifikasi). Membagi pikiran dalam dua hal yang sama besar dalam hidup, kayak punya dua pacar yang minta diperhatiin bareng (kayak pernah aja deh :P).
Dengan semua yang serba mepet, ingat banget jam 1 saya harus ke Rektorat ngumpul untuk final mahasiswa prestasi (belum bikin PPT) hahahaha. Ingat itu hari Jumat entah pos masi buka atau nggak (dan akhirnya saya serahkan ini sama @naila_fitri dibantu @masgalah). Itu bener – bener jumat yang nggak nyantai. Padahal waktu itu jam 10 sebelumnya saya baru ngasih final full paper ke dosen buat di baca dan direvisi, ahahahha dan edit lagi dan ngeprint lagi baru dijilid rapih. Belum burning CD untuk video.
Akhirnya jadilah full paper dengan judul
‘Seks Implisit pada Tayangan RINGKING SELEBRITI ‘ dengan menggunakan analisis wacana kritis dan ditemani teori feminism marxis dan ekonomi politik media ;’)
Dari Tema :
Tema Penelitian
Peta Pornografi Media
Kami pilih Sub Tema ke-2 :
Watch the Porn! Pornography’s Dimension of Economy-Politic in Media Studies
Pornografi dapat menjadi bagian dari industri media maupun propaganda politik.
Secara perlahan pornografi telah masuk ke ranah publik, khususnya di Indonesia.
Penetrasi ini diasumsikan berasal dari usaha media menjangkau pasar yang tentu
saja didasari oleh motif ekonomi. Selain itu, pornografi juga berpotensi mengandung
nilai-nilai politis dari kelompok-kelompok kepentingan.
UI — UI
Ada di UI selama satu minggu, mendadak UI deh jadinya. Ada banyak hal yang kami dapatkan, ada banyak workshop yang kami ikuti. Diskusi dengan Maman Suherman soal televisi, dengan Mbak RAtna Sarumpaet dan satu lagi dosen feminis dari UI. Kami juga diajak untuk berdiskusi dengan LSF. And the last but not least adalah makan mie yamin di polay (pojok alay) dan perpus pusat UI.
Awarding Night
Gimana rasanya???? Dag Dig Duer! Gimana nggak sih, rasanya itu antara optimis dan pesimis. Optimis kalau bisa jadi juara, pesimis kalau keoptimisan ini cuma sesumbar belaka. Waktu itu bener – bener serombongan UNDIP masuk ke AULA terapung dengan kebersamaan banget. Kami dan tim masing – masing saling doa aja buat bisa naik panggung nerima award.
Naas ternyata media matters diumumin terakhir, PR Vaganza udah — UNDIP juara 3, News Anchor udah – UNDIP juara 1, Adwar udah juga — UNDIP juara 1 dan 3, nah ini Media Matters kapan?? Masih diselingi ada creabo dengan love paper yang bikin – nyess banget :’). Bisa bayangin nggak kalau misal kami nggak bisa dapet juara sedangkan yang lain juara? Sedih banget kan?
Alhamdulillah, ternyata bawa pulang Bronze.
Begitulah kompetisi kala itu, dan ingat sekali selain itu padahal masih ada beban ngurusi future leader summit 2013. How wonder!
Manusia selalu kuat dengan semua kondisi, yang membedakan adalah mereka menjalaninya dengan seperti apa. – arfika
Ditulis untuk para pemenang dan komunikasi UNDIP
Hug my partner @naila_fitri
Komunikasi UNDIP – fun- smart – dynamics
kak arfika, aku ilkom 15 undip, mau ikut pekom UI media matters, bisa minta kontaknya gak kak? hehe
Halooo riska, iya boleh. Mau minta tolong apa?
LINE-ku arfikapertiwi ya..
emaik-ku : arfika.pertiwi.putri@gmail.com