Tagline dari film yang direlase tepat 14 Februari ini adalah “cinta yang tak terucap”. Setuju deh sama yang bikin tagline, soalnya memang kisah dalam kitab kumpulan cerita setebel 148 halaman ini adalah cinta – cinta yang tidak terucapkan. Tapi, secara pribadi malah jadi suka karena bagian – bagian itu, karena acap kali real berseliweran di dunia nyata apalagi sebagai orang timur dengan segala perkewuh dan keimplisitannya .
Hibrida 11 kisah dan 11 lagu ini yang melahirkan rectoverso, konon recto artinya mendengar dan verso artinya melihat. Kalau di bukunya si Dee bilang, menyentuh hati dari dua sisi- dengar fiksinya baca musiknya 😀 romantic ya. Dalam #Rectoverso Dee memberikan 11 kisah yang pendek tapi mengena, beserta 11 lagu. Antara lain : Curhat Buat Sahabat ; Malaikat Juga Tahu ; Selamat Ulang Tahun ; Aku Ada ; Hanya Isyarat ; Peluk ; Grew a Day Older ; Cicak di Dinding ; Firasat ; Tidur ; Back to heaven’s Light.
Rectoverso memang bisa jadi representasi hubungan cinta orang timur, fenomena percintaan yang tidak se-to the point orang barat. Kisah seperti “Selamat Ulang Tahun” – yang mana mengisahkan seseorang yang menunggu mendapatkan ucapan selamat ulang tahun, dan disisi lain seseorang yang ia harapkan juga ingin mengucapkan selamat ulang tahun tapi entah mengapa hari itu semua saluran tiba – tiba tidak berfungsi.
Bahkan ada juga yang menarik yakni “Cicak Di Dinding”, karena nggak bisa menemani yang ia cintai setiap saat karena yang dicintai harus menikah dengan orang lain akhirnya ia yang mencintai melukis cicak grow in the dark di dinding ruangan supaya cicaknya bisa menjaga yang dia cintai. Simbolisasi, rahasia hati, melebur dalam lembar – lembar rectoverso. Kalau diperhatikan lebih lanjut, menurutku akan nada dialog antara kisah dan lagu. Jadi ketika kisahnya dari sisi yang menanti selamat ulang tahun, maka lagu adalah isi hati yang lain yang ingin mengungkapkan isi hati.
Kutipan cerita —- |Aku tidak tahu kemalangan jenis apa yang menimpa kamu, tapi aku ingin percaya ada insiden yang cukup dasyat di dunia serba seluler ini hingga kamu tidak menghubungiku|
Kutipan Lirik —– | Tahanlah, wahai waktu. Ada Selamat Ulang Tahun. Yang harus tiba tepat waktunya. Untuk dia yang terjaga menantiku. Tengah malam lewat sudah. Tiada kejutan tersisa. Aku terlunta tanpa sarana. Saluran tukku bicara|
Karya hibrida Dee ini adalah salah satu favorite. Bener – bener kayanya cuma Dee yang dikasih jalan Tuhan mendapatkan anak Rectoverso ini. So romantic and dramatic. Baca bukunya setebal 148 halaman ini bakal nagih, dan rasanya sayang ketika tanpa sadar sudah ada dihalaman terakhir, asli nggak kerasa. Karena dalam buku ini Dee memberikan visualisasi dalam fotografi, symbol – symbol juga full imaji yang membuat buku ini makin sayang buat nggak dibaca. Kalau bukunya sefenomenal itu, bagaimana filmnya? (Arfika)
Note : Gara – gara rectoverso, jadi suka belajar nulis kisah singkat tapi berisi. Terima kasih Dee. Semoga bisa ketemu kamu langsung kapan – kapan 😀
Hey There. I found your blog using msn. This is a very well written article.
I will make sure to bookmark it and come back to read more of your useful info.
Thanks for the post. I will definitely comeback.