Uncertainty

Ketidakpastian adalah suatu kepastian

Semakin bertambah hari yang saya himpun, saya memahami bahwa ketidakpastian adalah suatu kepastian. Seperti sebuah perubahan bahwa yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri. Ketidakpastian adalah kodrati dimiliki oleh manusia. Berusaha sekuat apapun meramal masa depan, setitik hal berubah saja mampu merubah semuanya. Ya, seperti kepakan kupu-kupu di amazon bisa menghasilkan tornado di New York. We never know about tomorrow. Tapi, mungkin sejatinya ketidakpastian itulah yang membuat manusia terus bergairah menjalani hidup. Alangkah tidak serunya, barangkali kita mati hanya karena bosan semua sudah diketahui pasti.

Masa depan sesuatu yang dirahasiakan. Memahami pahwa ketidakpastian itu ialah suatu kepastian paling tidak memberikan ultimatum pada diri sendiri untuk berdiri sebaik-baiknya di titik di mana kita berdiri. Hidup untuk hari ini menghadapi yang ada hari ini. Tidak berdiri pada besok yang belum pasti, atau berlama-lama ada di masa lalu yang sudah selesai. Yang artinya kita tidak hidup dimana-mana, tentu itu bukan kabar yang baik. Melakukan yang baik untuk hari ini, barangkali sebuah upaya logis menabung kebaikan untuk hari esok.

Berdiri di rute yang baik. Ketidakpastian hanya bisa disikapi dengan berusaha melakukan hal yang baik untuk menimbulkan hal yang baik. Sebab-sebab yang baik untuk akibat-akibat yang lebih baik. Kita pasti punya keyakinan dasar yang untuk memahami sebuah kebaikan dan kebenaran. Jika keyakinan itu belum ada, paling tidak itu sebagai titik mempertanyakan tentang keyakinan itu sendiri.

Memang ketidakpastian membuat kita akan begitu sulit memilih mana yang harus dipilih. Tapi, bersyukur di antara ketidakpastian itu ternyata kita memiliki opsi untuk memilih. Pilihan itu paling tidak mengantarkan kita pada satu titik kepastian yang baru pada kepastian lainnya. Jika memang rasanya cita-cita itu terlalu jauh dan nampak semakin tidak pasti, paling tidak kita memiliki niat yang baik. Kata agama, semua selalu sesuai dengan niatnya. Mulai memperbaiki niat, mengevaluasi kembali. Niat sama dengan tujuan, paling tidak dengan niat yang semakin diperbaiki tujuan itu membaik sendirinya.

Memang ketidakpastian membuat cemas. Namun, ketidakpastian membuat kita berdoa dan belajar berprasangka baik. Doa membersamai ketidakpastian dalam kepastian. Paling tidak kita belajar meyakini apa yang menjadi doa-doa kita. Meyakini harapan-harapan pada Sang Pemegang Harapan. Hidup ini penuh dengan kebetulan, menikmati setiap kebetulan itu lebih menyenangkan dari pada mencemaskan yang tidak pasti. Katanya, hidup ini akan menemui satu kebetulan ke kebetulan berikutnya. Maka, biarlah hidup ini mengalir seperti sebuah sungai. Pastikan baik, setidaknya berusaha menjadi baik. Kebaikan selalu logis, tidak mungkin tidak.

Gambar awal dipinjam dari sini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *