Bulan sebelum bulan itu, aku sempat menuliskan keinginan untuk menyegerakan suatu niat untuk menapaki Negara orang, tanah orang. Akhirnya tepat bulan September tanggal 7 September 2013 niat itu menjadi wujud nyatanya.
Setelah menerima letter of acceptance bulan Juli yang lalu sebetulnya keraguan untuk berangkat ke Jepang itu masih ada. Belum lagi waktu itu sedang KKN dan harus mengurus segala sesuatu terutama visa. Karena tidak ada waktu yang cukup pembuatan visa akhirnya menggunakan jasa travel, padahal sih kalau ngurus sendiri sebetulnya bisa aja free karena ada surat pengantar dari acara tersebut. Pembuatan visa ke Jepang untuk yang masih study terbilang gampang sih, jadi kalau ada yang mau ke Jepang untuk urusan study kayanya nggak akan terlalu dipersulit. Ini persyaratan visa Jepang :
Persyaratan Dokumen :
- Paspor ASLI yang masa berlaku lebih dari 6 bulan
- Pas foto berwarna terbaru ukuran 4×6 = 1 lembar, dengan latar belakang putih, dan hasil cetakan diatas kertas cetak foto, bermutu cetak baik dan jelas penampilannya..
- Surat undangan dari Pihak Jepang , Kampus/Akademisi yang akan dikunjungi ditulis dalam bahasa inggris.
- Bukti keuangan 3 bulan terakhir (ORANG TUA) berupa fotokopi Rekening koran atau Buku tabungan (dari halaman depan yang tercantum nama dan nomor rekening sampai dengan halaman terakhir transaksi)
- Jika nama yang tertera dipaspor beda maka lampirkan fotokopi Surat ganti nama.
- Fotokopi Kartu Keluarga.
- Fotokopi KTP.
- Fotokopi Kartu pelajar. Fotokopi Akte kelahiran, Surat keterangan dari Kampus Asli
- Print out reservasi tiket.
- Voucher hotel.
- Formulir yang telah diisi lengkap dan ditanda tangani oleh pemohon + Formulir Jadwal perjalanan jangan lupa diisi lengkap dengan nama hotel dan alamatnya. Untuk anak yang belum mempunyai KTP, formulir ditanda tangani oleh kedua orang tuanya.
Seperti umumnya kalau berpergian, sempet sharing sama temen yang pernah ke Jepang juga yang harus dipersiapkan paling penting adalah colokan. Inilah lain lading lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Beda Negara beda colokan. Solusinya adalah mencari colokan, dan saya menemukannya di toko furniture ‘ACE’ di deket simpang lima. waktu itu masih bingung sih mana colokan yang tepat, katanya 3 katanya 2 karena bingung akhirnya beli colokan universal. Kali, one day trip ke Negara yang beda.hehehe.
Karena perjalanan ini dibilang pengennya sih murah alhasil mencari transportasi semurah mungkin. At first! train, yaaa kami berempat naik kereta dari Semarang ke Jakarta (kereta ekonomi IDR : 45K). Pukul 7 malam kereta berangkat dan sampai di Jakarta sekitar pukul 1 malam, well dari Senen ke CGK kami naik taksi. FYI waktu itu tiga orang dari kami termasuk aku belum memiliki visa, dan waktu itu kami akan bertemu dengan agent travel di bandara. Crazy ?? yeah ! Tinggal beberapa jam kami take off dan visa masih diawang – awang itu rasanya ada kemungkinan nggak jadi berangkat. Well, berbekal keep contact dengan agent travel itu di terminal keberangkatan bertemu visa juga akhirnya.
Setelah check in, menunggu dan shalat subuh kami bersiap untuk berangkat. Dengan shuttle bus kami memasuki terminal keberangkatan dan cek di imigrasi.
Bismillah….
Pukul 7 pagi kami dengan Air Asia fly to Malaysia untuk transit sebelum ke Jepang. Iya, anggap bonus sih karena 1 kali trip ke dua negara. Off signal, see you Indonesia.
Malaysia
2 hours fly, sampai juga di Malaysia. Ahh, disini terjadi sesuatu my cosmetic chase lost, bisa dibayangin buat yang cewek, kamu berpergian tanpa bantuan make up apapun? Sepertinya tertinggal di shuttle, ya sudah ikhlaskan saja.
Masuk ke Negara orang ya harus ketuk pintu kan, semacam itu pula cek di imigrasi. Ada serangkaian pemeriksaan dan ini bener – bener mengular panjang. Disini saja sudah bisa ditemui banyak orang dari berbagai macam Negara. Iya, itulah bandara bukan. Transit di Malaysia selama 3 jam, sebetulnya pengen pergi – pergi sih tapi ternyata bandara khusus Air Asia ini agak jauh dari pusat KL. Akhirnya Cuma nongkrong di Bandara sembari sarapan, bisa ditebak sarapan apa??? Hahaha pasti MCD. Seperti cerita yang udah pernah ke LN, MCD. Di Malaysia MCD udah nggak ketemu nasi, isinya ayam dan burger.
Cuma makan dan foto – foto, nggak berapa lama kami udah masuk gate untuk perjalanan berikutnya. Tapi sebelumnya kami lagi – lagi bertemu imigrasi. FYI imigrasi di Malaysia galak banget T,T. Selanjutnya di gate ternyata kami mulai ketemu dengan anak – anak Indonesia yang ikutan acara yang sama, dari UGM, Riau, Palembang dll. Jam 2 siang pesawat Malaysia tersebut membawa kami ke Jepang.
Dan, lagi dan lagi di dalam pesawat tersebut juga masih banyak orang Indonesia. Kebetulan saya bersebelahan juga dengan orang Indonesia yang sudah bertahun – tahun kerja di Jepang. Estimasi perjalanan ini lumayan lama sih karena diprediksi sampai disana pukul 10 malam. Di dalam pesawat kami Cuma bisa ngobrol, foto – foto, dan makan.
Welcome to Kanxai
10 waktu Japan akhirnya kami sampai. Suasana bandara sepi, kami sepertinya adalah kedatangan terakhir. Setelah turun dari pesawat kami masuk train yang membawa kami ke imigrasi. Mengular lagi dan bertemu lagi dengan imigrasi, kali ini Jepang. Awalnya masih ragu dan takut sih, apalagi waktu itu lupa nggak ngeprint surat pengantar yang berhuruf kanji. Arrghhh, ini salah satu tips : kalau ada acara di LN usahakan bawa semua dokumen yang intens dikirim oleh empunya acara. Di daerah imigrasi Japan ini bener – bener kaku ruangannya, tanpa ornament apapun. Baru di ruang tunggu keliatan Jepangnya. Mulai dari screen besar dengan berbagai credit tittle yang isinya selamat datang di Jepang. Udah mulai keliatan juga banyak vending machine.
Malam itu kami rombongan Indonesia bermalam di bandara, karena semua transportasi untuk keluar dari bandara sudah selesai beroperasi. Tapi justru ini menyenangkan, karena kami bisa berjalan – jalan melihat – lihat sisi bandara.
Kanxai sendiri adalah sebuah bandara internasional yang terletak di sebuah pulau di tengah-tengah Teluk Osaka, jauh dari pantai distrik Sennan di Osaka, Jepang. Kontruksinya ialah sebuah pulau buatan manusia, panjangnya 4 km (2,5 mil) dan 2,5 km (1,6 mil) luas, diusulkan. Insinyur yang diperlukan untuk mengatasi risiko gempa bumi dan topan yang sangat tinggi (dengan badai hingga 3 m (10 kaki)). Pada tanggal 19 April 2001, bandara adalah salah satu dari sepuluh struktur diberi “Rekayasa Sipil Monumen dari Milenium” penghargaan oleh American Society of Civil Engineers.
Jepang Jorjoran Promosi
Sebagai anak komunikasi yang juga belajar promosi, di Kanxai ini keliatan banget bahwa Jepang Jorjoran untuk promosi. Ada banyak pamphlet yang terususun rapi di rak – rak bandara. Sepertinya semua bentuk wisata, tempat maupun event benar – benar mereka perkenalkan disini.
Day 1
Kami akhirnya keluar dari bandara pukul 6 pagi. Bagaimana suasananya? Nggak jauh beda dengan Indonesia waktu itu, karena memang masih peralihan dari summer ke autumn. Keluar dari bandara kami menuju ke loket tiket kereta untuk menuju ke Kobe. Sebetulnya ada beberapa alternative yang bisa dipilih mulai dari taxi, shuttle bus, dan kereta ini. Setelah hitung – hitung pilihan jatuh di kereta karena estimasinya paling murah.
Here we are, Japan !!! seperti udah diceritain sebelumnya bahwa Kanxai ada di pulau atau ditengah laut. Pastilah untuk keluar dari sana kami akan bertemu dengan laut, kereta menyebrangi laut dan kami memulai kekaguman pada Negara sakura tersebut.
Kereta Jepang seperti yang pasti dibayangan. Bersih, nyaman dan tersedia kursi – kursi untuk mereka yang istimewa seperti untuk orang tua, ibu hamil. Menengok keluar, terhampar sawah – sawah Jepang yang hijau, gedung – gedung di meter berikutnya, da nada pula bianglala besar. Ahh, selalu suka bianglala ;3
Nah, ini deh mulai lost in Japan 😀 sempat tersesat menuju venue karena polisi Jepang yang nggak bisa bahasa inggris. Kami sempat tersesat, nggak salah si Bapaknya. Seperti banyak kawasan di Indonesia yang kadang memiliki nama yang sama misalnya ‘Kauman’ – Kauman di Jogja juga ada, Kauman di Solo juga ada. Tapi nggak sejauh itu sih, akhirnya setelah tanya – tanya kami menggunakan Taxi untuk ke venue. Sopir taksi disini tua – tua, hehehehe penjaga toko juga lhoo, ahh orang tua di Jepang itu masih sehat – sehat.
Nggak lama sih, Cuma 10 menitan kami sampai di Univ Hygo Kobe. Acara dimulai dan inilah perjalanan yang dimulai 😀
We do confidence each of the principles you may have brought to your posting. They’re pretty genuine and may unquestionably function. On the other hand, the actual discussions are incredibly brief for newbies. May just you want extend these folks a little through future moment? Thanks for this post.